laman

Jumat, 18 Mei 2012

Proposal

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KOMPETENSI DOSEN, FASILITAS BELAJAR DENGAN MOTIVASI BELAJAR STATISTIK PADA MAHASISWA SEMESTER IV PRODI PAI FAKULTAS TARBIYAH IAIN IB PADANG ANGKATAN2010/2011.
A. Latar Belakang
Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional menegaskan bahwa pendidikan adalah : “Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU No. 20 tahun 2003, Bab I, Pasal 1 ayat 1).
Arti yang dapat ditangkap dari pasal ini adalah bahwa baik keterampilan untuk diri sendiri, masyarakat maupun bangsa dan Negara berawal dari suasana belajar dan proses pembelajaran yang baik, untuk mencapai hal tersebut maka dalam proses pendidikan perlu direncanakan oleh pendidik.
Dengan melihat penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa maju dan tidaknya suatu bangsa tergantung kepada seberapa majunya pendidikan yang dilakukan. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mempersiapkan generasi pada masa datang. Pada pasal 3 ditegaskan bahwa dengan proses pendidikan peserta didik diharapkan bisa menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Hal ini berarti, dengan pendidikan diharapkan dapat menghasilkan manusia yang berkualitas dan bertanggung jawab serta mampu menyongsong kemajuan pada masa mendatang.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan yang telah dikemukakan diatas dapat dismpulkan bahwa keberhasilan mencapai tujuan pendidikan sangat ditentukan dari proses pembelajaran.
Salah satu faktor yang sangat berhubungan dengan proses belajar sehingga mencapai hasil yang maksimal adalah motivasi. Motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif akan menjadi aktif pada saat tertentu, terutama bila kebutuhan muncul mencapai tujuan sangat dirasakan atau mendesak. Motivasi yang kuat akan melahirkan semangat, gairah, dan perasaan senang untuk belajar. Seseorang akan menampakkan minat, perhatian, konsentrasi penuh, ketekunan tinggi, serta berorientasi pada prestasi tanpa mengenal perasaan bosan, jika ia mempunyai motivasi belajar. Menurut Ardhana (1992 : 79) motivasi merupakan faktor penting dalam proses pendidikan maupun dalam proses melaksanakan tugas dalam kehidupannya sehari-hari. Scoll (1962 : 82) mengatakan bahwa motivasi adalah : “a process of stimuling prople to action to accomplish desired goals”. Dengan demikian, motivasi mengarahkan seseorang serta mengendalikan perbuatannya dalam mencapai tujuan yang dikehendaki.
Sementara itu Purwanto (2002 : 38) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal antara lain intelegensi, bakat, minat, emosi dan kemampuan kognitif.  Sedangkan faktor eksternal antara lain lingkungan (lingkungan alam dan lingkungan sosial) dan instrumental (kurikulum, program pengajaran, sarana dan fasilitas, guru, administrasi dan manajemen).
Oleh karena itu dapat dikatakan mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi akan mempunyai kegiatan belajar yang tinggi, apabila motivasi rendah dapat diasumsikan kepada prestasi belajar yang rendah dan berkemungkinan tidak akan mencapai tujuan belajar. 
Berdasarkan kondisi objektif yang terjadi di lapangan, mata kuliah statistik merupakan mata kuliah wajib yang harus diambil oleh mahasiswa semester IV. Namun berdasarkan hasil pengamatan (observasi) yang telah dilakukan banyak mahasiswa mendapatkan prestasi belajar yang sangat rendah sehingga harus mengulang. Pada tahap berikutnya, aktifitas belajar banyak bergantung pada dosen, sehingga peran dosen sangat dominan.
Diduga kondisi diatas terjadi karena berhubungan dengan berbagai faktor, diantaranya faktor persepsi mahasiswa mengenai kompetensi dosen dan fasilitas belajar yang ada.
Kompetensi dosen merupakan salah satu faktor yang dapat memotivasi siswa untuk belajar. Dosen yang berkompeten pada umumnya dilihat dilihat dari seberapa jauh dosen yang menguasai materi dan dosen tersebut dapat menerapkan model pembelajaran yang tepat untuk materi yang dipelajari.
Menurut Djamarah (2000 : 99) : “pendidik yang berkompeten adalah pendidik yang memiliki keterampilan memberi pengertian, keterampilan bertanya, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan dan keterampilan membuka dan menutup pelajaran”.
Menurut UU No. 14 tahun 2005 pasal 69 ayat 2 dalam Martinis (2006 : 21) : “kompetensi dosen meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi social, dan kompetensi professional.
Seiring dengan tuntutan masyarakat saat ini, dosen yang mempunyai kompetensi merupakan keniscayaan. Untuk itu IAIN IB khususnya fakultas Tarbiyah telah melakukan usaha-usaha antara lain melakukan seleksi dan menaikkan standar pendidikan dosen, seperti dosen berpendidikan minimal strata 2. Dengan usaha ini fakultas Tarbiyah IAIN IB Padang didukung oleh pendidik yang berkompeten dibidang akademik. Dengan kompetensi dosen yang ada, idealnya mahasiswa memanfaatkan untuk memperdalam ilmu. Dosen bertugas mentransfer ilmu kepada mahasiswa dan mahasiswa mempunyai hak untuk bertanya apabila ada yang belum dipahami.
Faktor lain yang perlu diperhatikan untuk menumbuhkan motivasi belajar adalah fasilitas belajar. Menurut Arikunto (2002 : 6) berpendapat :”fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melanca rkan pelaksanaan suatu usaha”. Giat dan tidaknya mahasiswa belajar berkorelasi dengan fasilitas belajar yang memadai.
Sementara itu Wusyani (2002 : 329) menyatakan bahwa : “fasilitas belajar yang lengkap, guru disediakan, dan gedung dibuat dengan harapan supaya siswa bersemangat”.
Fakultas Tarbiyah IAIN IB telah memikirkan hal tersebut, seperti setiap tahun berusaha membenahi fasilitas untuk memudahkan mahasiswa belajar. Misalnya mahasiswa sudah dapat mengakses web fakultas dengan alamat : http : // www. Tarbiyah iaib ib. co. id. Dengan web ini mahasiswa dapat menyerap informasi, tulisan-tulisan, serta mahasiswa dapat juga memberi input dan saran. Selain itu fakultas juga sudah melengkapi media belajar dan infocus walaupun belum semua mata kuliah, disamping itu juga fakultas juga membersihkan pekarangannya setiap hari dengan maksud terciptanya kenyamanan belajar.
Dari pemikiran-pemikiran yang sudah dikemukakan diatas serta fenomena yang terlihat timbul berbagi pertanyaan berkenaan dengan persepsi mahasiswa terhadap dosen serta fasailitas belajar. Apakah terdapat hubungan antara persepsi mahasiswa mengenai kompetensi dosen dengan motivasi belajar mahasiswa PAI Fakultas Tarbiyah IAIN IB Padang angkatan 2010/2011. Apakah terdapat hubungan antara fasilitas belajar dengan motivasi belajar mahasiswa Prodi PAI Fakultas tarbiyah IAIN IB Padang angkatan 2010/1011.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut diatas memerlukan jawaban melalui upaya penelitian yang sistematis. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti persepsi mahasiswa tentang kompetensi dosen, dan fasilitas belajar dengan motivasi belajar statistik pada mahasiswa fakultas tarbiyah IAIN IB Padang Prodi PAI angkatan2010/2011.
A.  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.      Bagaimanakah gambaran persepsi mahasiswa Prodi PAI Fakultas Tarbiyah IAIN IB Padang angkatan 2010/2011 terhadap kompetensi dosen statistik.
2.      Bagaimanakah gambaran fasilitas belajar statistik oleh mahasiswa Fakultas Tar biyah Prodi PAI IAIN IB Padang angkatan 2010/2011
3.      Bagaimanakah gambaran motivasi belajar statistik mahasiswa Fakultas Tarbiyah Prodi PAI IAIN IB Padang angkatan 2010/2011
4.      Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi mengenai kompetensi dosen dengan motivasi belajar statistik mahasiswa Fakultas Tarbiyah Prodi PAI IAIN IB Padang angkatan 2010/2011
5.      Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara fasilitas belajar dengan motivasi belajar statistik mahasiswa Fakultas Tarbiyah Prodi PAI IAIN IB Padang angkatan 2010/2011
6.      Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi mengenai kompetensi dosen dan fasilitas belajar dengan motivasi belajar statistik mahasiswa Fakultas Tarbiyah  Prodi PAI IAIN IB Padang angkatan 2010/2011
B.  Batasan Masalah
Dari masalah-masalah yang ada, peneliti membatasi masalah agar permasalahan yang dianalisa dapat terarah.
Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1.      Motivasi belajar dibatasi pada motivasi belajar mata kuliah statistik mahasiswa Fakultas Tarbiyah Prodi PAI IAIN IB Padang angkatan 2010/2011
2.      Persepsi mahasiswa mengenai kompetensi dosen mata kuliah statistik
3.      Fasilitas belajar dibatasi fasilitas belajar mata kuliah statistik

C.  Tujuan Penelitian

1.      Untuk mengetahui gambaran persepsi mahasiswa Prodi PAI Fakultas Tarbiyah IAIN IB Padang angkatan 2010/2011 terhadap kompetensi dosen statistik.
2.      Untuk mengetahui gambaran fasilitas belajar statistik oleh mahasiswa Fakultas Tar biyah Prodi PAI IAIN IB Padang angkatan 2010/2011
3.      Untuk mengetahui gambaran motivasi belajar statistik mahasiswa Fakultas Tarbiyah Prodi PAI IAIN IB Padang angkatan 2010/2011
4.      Untuk mencari hubungan antara persepsi mengenai kompetensi dosen dengan motivasi belajar statistik mahasiswa Fakultas Tarbiyah Prodi PAI IAIN IB Padang angkatan 2010/2011
5.      Untuk mencari hubungan antara fasilitas belajar dengan motivasi belajar statistik mahasiswa Fakultas Tarbiyah Prodi PAI IAIN IB Padang angkatan 2010/2011
6.      Untuk mencari hubungan antara persepsi mengenai kompetensi dosen dan fasilitas belajar dengan motivasi belajar statistik mahasiswa Fakultas Tarbiyah  Prodi PAI IAIN IB Padang angkatan 2010/2011
D.  Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat antara lain:
1.      Memberi sumbangan pemikiran kepada IAIN, khususnya Fakultas Tarbiyah tentang hubungan persepsi mengenai kompetensi dosen dan fasilitas belajar dengan motivasi belajar
2.      Memberikan masukan kepada dosen tentang hubungan persepsi mengenai kompetensi dosen dengan motivasi belajar
3.      Mengembangkan wawasan peneliti dalam perkembangan proses belajar mengajar
4.      Sebagai referensi bagi penelitian-penelitian sejenis
E.  Penelitian yang berkaitan
Penelitian yang dilakukan oleh Ilpi Zukdi dari Pasca Sarjana IKIP Malang tahun 1997 dengan judul Hubungan antara Persepsi tentang Program Motivasi Mengikuti Program dengan Aktivitas Belajar WB Paket B setara SLTP di Kabupaten Malang menemukan bahwa persepsi mempunyai hubungan yang signifikan dengan motivasi. Penelitian dilakukan pada warga belajar paket B di Kabupaten Malang dengan teknik pengambilan sampel  propotional stratified random sampling. Penelitian yang dilakukan oleh Firanika Oktavia Arifindari UNM tahun 2011 dengan judul Hubungan antara Persepsi tentang Fasilitas Belajar dan Motivasi Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Siswa kelas XI Mata Pelajaran Produktif Program Keahlian Teknik Mekanik Otomotif SMK Nasional Malang menemukan bahwa Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi tentang fasilitas belajar dan motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar siswa.
Dari kedua penelitian diatas secara umum menemukan bahwa ada korelasi antara persepsi dengan motivasi, namun pada kedua penelitian diatas persepsi dan motivasi adalah variable bebas yang ketika dianalisis secara bersamaan terdapat hubungan.
Penelitian yang akan peneliti lakukan adalah motivasi dijadikan variabel terikat sedangkan pada variabel bebasnya adalah melihat persepsi mahasiswa tentang kompetensi dosen dan fasilitas belajar.
F.   Kerangka Pemikiran
Untuk mempermudah pelaksanaan penelitian dan juga mempermudah dalam melakukan penelitian agar tidak menyimpang dari arti pelaksanaan maka perlu dijelaskan kerangka sebagai landasan dalam membahas.
Adapun kerangka pemikiran digambarkan sebagai berikut :
X1


                                                         Y

 
X2

 

Ketetangan :
H1 : Hubungan X1 dengan Y
H2 : Hubungan X2 dengan Y
H3 : Hubungan X1 dan X2 dengan Y
Menurut Sugiyono (2003 : 47) : kerangka berfikir dalam serta penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dengan dua variabel atau lebih. Kerangka pemikiran pada hakikatnya bersumber dari kajian teoretis. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah : variabel persepsi mengenai kompetensi dosen (X1) tinggi maka motivasi belajar (Y) tinggi, artinya apabila mahasiswa mempunyai persepsi bahwa dosen berkompeten maka mahasiswa akan mempunyai motivasi belajar (Y) tinggi karena mahasiswa merasa nyaman dan beranggapan dosen dapat dijadikan tempat mendalami ilmu. Begitu juga fasilitas belajar (X2) mempunyai hubungan dengan motivasi belajar (Y) mahasiswa. Dengan fasilitas belajar yang lengkap dan memadai, mahasiswa semakin nyaman dan mudah dalam belajar sehingga motivasi belajar (Y) mahasiswa menjadi tinggi. Dengan demikian, apabila dalam belajar mahasiswa mempunyai dosen yang berkompeten (X1) dan fasilitas (X2) yang lengkap maka mahasiswa akan termotivasi untuk belajar (Y).
G. Metode Penelitian
1.      Rancangan penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif korelasional. Peneliti tidak melakukan manipulasi dan intervensi terhadap variabel-variabel bebas dan terikat dalam penelitian ini, peneliti memberikan penjelasan terhadap fakta-fakta yang sudah terjadi (after the fact) 
Dipilihnya rancangan ini mengingat salah satu kelebihannya adalah penelitian dapat dilakukan dalam situasi yang wajar tanpa dibuat-buat sebagaimana dalam rancangan penelitian eksperimen (Ardhana, 1987 : 131; Kerlinger, 1986 : 604)
2.      Populasi dan sampel penelitian
Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Prodi PAI Fakultas Tarbiyah IAIN IB Padang angkatan 2010/2011. Sampel penelitian diambil secara proporsional random sampling.
3.      Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kusioner.
4.      Teknik Analisis Data
Data yang terkumpul akan dianalisis secara deskriptif dengan tabulasi dan presentasi serta statistik inferensial  spearman correlatioan.


Referensi
Ardhana, I Wayan. 1992. Bacaan Pilihan dalam Metode Penelitian. Jakarta : Depdikbud Dirjen Dikti

Ardhana, I Wayan. 1987. Bacaan Pilihan dalam Metode Penelitian. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta

Djamarah, Siful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta
Kerlinger, Fred N. 1986. Behavioral Risearch : A Conceptual Approach. New York : Hold, Rinehart, and Winston

Purwanto. 2002. Psikologi Pendidikan. Penerbit Pt Remaja Rosdakarya Bandung
Sugiyono. 2005. Statistik untuk Penelitian. Penerbit Alfabeta Bandung
Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional , Penerbit CV Eka Jaya Jakarta.

Undang-Undang No : 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Wuryani, Sri Esi. 2002. Psikologi Pendidikan. Penerbit Grosindo Jakarta



1 komentar: