HUBUNGAN ANTARA
PERSEPSI MAHASISWA TENTANG KOMPETENSI DOSEN, FASILITAS BELAJAR DENGAN MOTIVASI
BELAJAR STATISTIK PADA MAHASISWA SEMESTER IV PRODI PAI FAKULTAS TARBIYAH IAIN
IB PADANG ANGKATAN2010/2011.
A. Latar Belakang
Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional
menegaskan bahwa pendidikan adalah : “Usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU No. 20
tahun 2003, Bab I, Pasal 1 ayat 1).
Arti yang dapat ditangkap dari pasal ini adalah bahwa baik
keterampilan untuk diri sendiri, masyarakat maupun bangsa dan Negara berawal
dari suasana belajar dan proses pembelajaran yang baik, untuk mencapai hal
tersebut maka dalam proses pendidikan perlu direncanakan oleh pendidik.
Dengan melihat penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa maju dan
tidaknya suatu bangsa tergantung kepada seberapa majunya pendidikan yang
dilakukan. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mempersiapkan
generasi pada masa datang. Pada pasal 3 ditegaskan bahwa dengan proses
pendidikan peserta didik diharapkan bisa menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Hal ini
berarti, dengan pendidikan diharapkan dapat menghasilkan manusia yang
berkualitas dan bertanggung jawab serta mampu menyongsong kemajuan pada masa
mendatang.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan yang telah dikemukakan diatas dapat
dismpulkan bahwa keberhasilan mencapai tujuan pendidikan sangat ditentukan dari
proses pembelajaran.
Salah satu faktor yang sangat berhubungan dengan proses belajar
sehingga mencapai hasil yang maksimal adalah motivasi. Motivasi dapat diartikan
sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif akan menjadi aktif pada
saat tertentu, terutama bila kebutuhan muncul mencapai tujuan sangat dirasakan
atau mendesak. Motivasi yang kuat akan melahirkan semangat, gairah, dan
perasaan senang untuk belajar. Seseorang akan menampakkan minat, perhatian,
konsentrasi penuh, ketekunan tinggi, serta berorientasi pada prestasi tanpa
mengenal perasaan bosan, jika ia mempunyai motivasi belajar. Menurut Ardhana
(1992 : 79) motivasi merupakan faktor penting dalam proses pendidikan maupun
dalam proses melaksanakan tugas dalam kehidupannya sehari-hari. Scoll (1962 :
82) mengatakan bahwa motivasi adalah : “a process of stimuling prople to
action to accomplish desired goals”. Dengan demikian, motivasi mengarahkan
seseorang serta mengendalikan perbuatannya dalam mencapai tujuan yang
dikehendaki.
Sementara itu Purwanto (2002 : 38) menyatakan bahwa faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar adalah faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal antara lain intelegensi, bakat, minat, emosi dan kemampuan kognitif. Sedangkan faktor eksternal antara lain
lingkungan (lingkungan alam dan lingkungan sosial) dan instrumental (kurikulum,
program pengajaran, sarana dan fasilitas, guru, administrasi dan manajemen).
Oleh karena itu dapat dikatakan mahasiswa yang memiliki motivasi
tinggi akan mempunyai kegiatan belajar yang tinggi, apabila motivasi rendah
dapat diasumsikan kepada prestasi belajar yang rendah dan berkemungkinan tidak
akan mencapai tujuan belajar.
Berdasarkan kondisi objektif yang terjadi di lapangan, mata kuliah
statistik merupakan mata kuliah wajib yang harus diambil oleh mahasiswa
semester IV. Namun berdasarkan hasil pengamatan (observasi) yang telah
dilakukan banyak mahasiswa mendapatkan prestasi belajar yang sangat rendah
sehingga harus mengulang. Pada tahap berikutnya, aktifitas belajar banyak
bergantung pada dosen, sehingga peran dosen sangat dominan.
Diduga kondisi diatas terjadi karena berhubungan dengan berbagai
faktor, diantaranya faktor persepsi mahasiswa mengenai kompetensi dosen dan
fasilitas belajar yang ada.
Kompetensi dosen merupakan salah satu faktor yang dapat memotivasi
siswa untuk belajar. Dosen yang berkompeten pada umumnya dilihat dilihat dari
seberapa jauh dosen yang menguasai materi dan dosen tersebut dapat menerapkan
model pembelajaran yang tepat untuk materi yang dipelajari.
Menurut Djamarah (2000 : 99) : “pendidik yang berkompeten adalah
pendidik yang memiliki keterampilan memberi pengertian, keterampilan bertanya,
keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan dan keterampilan
membuka dan menutup pelajaran”.
Menurut UU No. 14 tahun 2005 pasal 69 ayat 2 dalam Martinis (2006 :
21) : “kompetensi dosen meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi social, dan kompetensi professional.
Seiring dengan tuntutan masyarakat saat ini, dosen yang mempunyai
kompetensi merupakan keniscayaan. Untuk itu IAIN IB khususnya fakultas Tarbiyah
telah melakukan usaha-usaha antara lain melakukan seleksi dan menaikkan standar
pendidikan dosen, seperti dosen berpendidikan minimal strata 2. Dengan usaha
ini fakultas Tarbiyah IAIN IB Padang didukung oleh pendidik yang berkompeten
dibidang akademik. Dengan kompetensi dosen yang ada, idealnya mahasiswa
memanfaatkan untuk memperdalam ilmu. Dosen bertugas mentransfer ilmu kepada
mahasiswa dan mahasiswa mempunyai hak untuk bertanya apabila ada yang belum
dipahami.
Faktor lain yang perlu diperhatikan untuk menumbuhkan motivasi
belajar adalah fasilitas belajar. Menurut Arikunto (2002 : 6) berpendapat
:”fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melanca rkan
pelaksanaan suatu usaha”. Giat dan tidaknya mahasiswa belajar berkorelasi
dengan fasilitas belajar yang memadai.
Sementara itu Wusyani (2002 : 329) menyatakan bahwa : “fasilitas
belajar yang lengkap, guru disediakan, dan gedung dibuat dengan harapan supaya
siswa bersemangat”.
Fakultas Tarbiyah IAIN IB telah memikirkan hal tersebut, seperti
setiap tahun berusaha membenahi fasilitas untuk memudahkan mahasiswa belajar.
Misalnya mahasiswa sudah dapat mengakses web fakultas dengan alamat : http : //
www. Tarbiyah iaib ib. co. id. Dengan web ini mahasiswa dapat menyerap
informasi, tulisan-tulisan, serta mahasiswa dapat juga memberi input dan saran.
Selain itu fakultas juga sudah melengkapi media belajar dan infocus walaupun
belum semua mata kuliah, disamping itu juga fakultas juga membersihkan
pekarangannya setiap hari dengan maksud terciptanya kenyamanan belajar.
Dari pemikiran-pemikiran yang sudah dikemukakan diatas serta
fenomena yang terlihat timbul berbagi pertanyaan berkenaan dengan persepsi
mahasiswa terhadap dosen serta fasailitas belajar. Apakah terdapat hubungan
antara persepsi mahasiswa mengenai kompetensi dosen dengan motivasi belajar mahasiswa
PAI Fakultas Tarbiyah IAIN IB Padang angkatan 2010/2011. Apakah terdapat
hubungan antara fasilitas belajar dengan motivasi belajar mahasiswa Prodi PAI
Fakultas tarbiyah IAIN IB Padang angkatan 2010/1011.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut diatas memerlukan jawaban melalui
upaya penelitian yang sistematis. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk
meneliti persepsi mahasiswa tentang kompetensi dosen, dan fasilitas belajar
dengan motivasi belajar statistik pada mahasiswa fakultas tarbiyah IAIN IB
Padang Prodi PAI angkatan2010/2011.
A.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut:
1.
Bagaimanakah
gambaran persepsi mahasiswa Prodi PAI Fakultas Tarbiyah IAIN IB Padang angkatan
2010/2011 terhadap kompetensi dosen statistik.
2.
Bagaimanakah
gambaran fasilitas belajar statistik oleh mahasiswa Fakultas Tar biyah Prodi
PAI IAIN IB Padang angkatan 2010/2011
3.
Bagaimanakah
gambaran motivasi belajar statistik mahasiswa Fakultas Tarbiyah Prodi PAI IAIN
IB Padang angkatan 2010/2011
4.
Apakah
terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi mengenai kompetensi dosen
dengan motivasi belajar statistik mahasiswa Fakultas Tarbiyah Prodi PAI IAIN IB
Padang angkatan 2010/2011
5.
Apakah
terdapat hubungan yang signifikan antara fasilitas belajar dengan motivasi
belajar statistik mahasiswa Fakultas Tarbiyah Prodi PAI IAIN IB Padang angkatan
2010/2011
6.
Apakah
terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi mengenai kompetensi dosen dan
fasilitas belajar dengan motivasi belajar statistik mahasiswa Fakultas Tarbiyah Prodi PAI IAIN IB Padang angkatan 2010/2011
B.
Batasan Masalah
Dari masalah-masalah yang ada, peneliti membatasi masalah agar
permasalahan yang dianalisa dapat terarah.
Pembatasan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1.
Motivasi
belajar dibatasi pada motivasi belajar mata kuliah statistik mahasiswa Fakultas
Tarbiyah Prodi PAI IAIN IB Padang angkatan 2010/2011
2.
Persepsi
mahasiswa mengenai kompetensi dosen mata kuliah statistik
3.
Fasilitas
belajar dibatasi fasilitas belajar mata kuliah statistik
C.
Tujuan Penelitian
1.
Untuk
mengetahui gambaran persepsi mahasiswa Prodi PAI Fakultas Tarbiyah IAIN IB
Padang angkatan 2010/2011 terhadap kompetensi dosen statistik.
2.
Untuk
mengetahui gambaran fasilitas belajar statistik oleh mahasiswa Fakultas Tar
biyah Prodi PAI IAIN IB Padang angkatan 2010/2011
3.
Untuk
mengetahui gambaran motivasi belajar statistik mahasiswa Fakultas Tarbiyah
Prodi PAI IAIN IB Padang angkatan 2010/2011
4.
Untuk
mencari hubungan antara persepsi mengenai kompetensi dosen dengan motivasi
belajar statistik mahasiswa Fakultas Tarbiyah Prodi PAI IAIN IB Padang angkatan
2010/2011
5.
Untuk
mencari hubungan antara fasilitas belajar dengan motivasi belajar statistik
mahasiswa Fakultas Tarbiyah Prodi PAI IAIN IB Padang angkatan 2010/2011
6.
Untuk
mencari hubungan antara persepsi mengenai kompetensi dosen dan fasilitas
belajar dengan motivasi belajar statistik mahasiswa Fakultas Tarbiyah Prodi PAI IAIN IB Padang angkatan 2010/2011
D.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat antara lain:
1.
Memberi
sumbangan pemikiran kepada IAIN, khususnya Fakultas Tarbiyah tentang hubungan
persepsi mengenai kompetensi dosen dan fasilitas belajar dengan motivasi
belajar
2.
Memberikan
masukan kepada dosen tentang hubungan persepsi mengenai kompetensi dosen dengan
motivasi belajar
3.
Mengembangkan
wawasan peneliti dalam perkembangan proses belajar mengajar
4.
Sebagai
referensi bagi penelitian-penelitian sejenis
E.
Penelitian yang berkaitan
Penelitian yang dilakukan oleh Ilpi Zukdi dari Pasca Sarjana IKIP
Malang tahun 1997 dengan judul Hubungan antara Persepsi tentang Program
Motivasi Mengikuti Program dengan Aktivitas Belajar WB Paket B setara SLTP di
Kabupaten Malang menemukan bahwa persepsi mempunyai hubungan yang signifikan dengan
motivasi. Penelitian dilakukan pada warga belajar paket B di Kabupaten Malang
dengan teknik pengambilan sampel propotional stratified random sampling. Penelitian
yang dilakukan oleh Firanika Oktavia Arifindari UNM tahun 2011 dengan judul
Hubungan antara Persepsi tentang Fasilitas Belajar dan Motivasi Belajar Siswa
dengan Prestasi Belajar Siswa kelas XI Mata Pelajaran Produktif Program
Keahlian Teknik Mekanik Otomotif SMK Nasional Malang menemukan bahwa Terdapat hubungan
yang signifikan antara persepsi tentang fasilitas belajar dan motivasi belajar
siswa dengan prestasi belajar siswa.
Dari kedua penelitian diatas secara umum menemukan bahwa ada
korelasi antara persepsi dengan motivasi, namun pada kedua penelitian diatas
persepsi dan motivasi adalah variable bebas yang ketika dianalisis secara
bersamaan terdapat hubungan.
Penelitian yang akan peneliti lakukan adalah motivasi dijadikan variabel
terikat sedangkan pada variabel bebasnya adalah melihat persepsi mahasiswa
tentang kompetensi dosen dan fasilitas belajar.
F.
Kerangka Pemikiran
Untuk mempermudah pelaksanaan penelitian dan juga mempermudah dalam
melakukan penelitian agar tidak menyimpang dari arti pelaksanaan maka perlu
dijelaskan kerangka sebagai landasan dalam membahas.
|
X1
Y
X2
|
Ketetangan
:
H1 :
Hubungan X1 dengan Y
H2 :
Hubungan X2 dengan Y
H3 :
Hubungan X1 dan X2 dengan Y
Menurut Sugiyono (2003 : 47) : kerangka berfikir dalam serta
penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan dengan
dua variabel atau lebih. Kerangka pemikiran pada hakikatnya bersumber dari
kajian teoretis. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah : variabel
persepsi mengenai kompetensi dosen (X1) tinggi maka motivasi belajar (Y) tinggi,
artinya apabila mahasiswa mempunyai persepsi bahwa dosen berkompeten maka
mahasiswa akan mempunyai motivasi belajar (Y) tinggi karena mahasiswa merasa
nyaman dan beranggapan dosen dapat dijadikan tempat mendalami ilmu. Begitu juga
fasilitas belajar (X2) mempunyai hubungan dengan motivasi belajar (Y)
mahasiswa. Dengan fasilitas belajar yang lengkap dan memadai, mahasiswa semakin
nyaman dan mudah dalam belajar sehingga motivasi belajar (Y) mahasiswa menjadi
tinggi. Dengan demikian, apabila dalam belajar mahasiswa mempunyai dosen yang
berkompeten (X1) dan fasilitas (X2) yang lengkap maka mahasiswa akan
termotivasi untuk belajar (Y).
G.
Metode Penelitian
1.
Rancangan
penelitian
Penelitian ini bersifat deskriptif korelasional. Peneliti tidak
melakukan manipulasi dan intervensi terhadap variabel-variabel bebas dan
terikat dalam penelitian ini, peneliti memberikan penjelasan terhadap fakta-fakta
yang sudah terjadi (after the fact)
Dipilihnya rancangan ini mengingat salah satu kelebihannya adalah
penelitian dapat dilakukan dalam situasi yang wajar tanpa dibuat-buat
sebagaimana dalam rancangan penelitian eksperimen (Ardhana, 1987 : 131; Kerlinger,
1986 : 604)
2.
Populasi
dan sampel penelitian
Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Prodi PAI Fakultas
Tarbiyah IAIN IB Padang angkatan 2010/2011. Sampel penelitian diambil secara
proporsional random sampling.
3.
Teknik
Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kusioner.
4.
Teknik
Analisis Data
Data yang terkumpul akan dianalisis secara deskriptif dengan
tabulasi dan presentasi serta statistik inferensial spearman correlatioan.
Referensi
Ardhana,
I Wayan. 1992. Bacaan Pilihan dalam Metode Penelitian. Jakarta :
Depdikbud Dirjen Dikti
Ardhana,
I Wayan. 1987. Bacaan Pilihan dalam Metode Penelitian. Jakarta:
Depdikbud Dirjen Dikti.
Arikunto,
Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
Penerbit Rineka Cipta
Djamarah, Siful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta :
Rineka Cipta
Kerlinger,
Fred N. 1986. Behavioral Risearch : A Conceptual Approach. New
York : Hold, Rinehart, and Winston
Purwanto. 2002. Psikologi Pendidikan. Penerbit Pt Remaja
Rosdakarya Bandung
Sugiyono. 2005. Statistik untuk Penelitian. Penerbit
Alfabeta Bandung
Undang-Undang
RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional , Penerbit CV Eka Jaya
Jakarta.
Undang-Undang No : 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Wuryani, Sri Esi. 2002. Psikologi Pendidikan. Penerbit
Grosindo Jakarta
mantap pak....
BalasHapus